Stroke Hemoragik - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Apa itu stroke hemoragik, stroke hemoragik icd 10, tanda gejala stroke non hemoragik, pengertian stroke hemoragik menurut para ahli, stroke hemoragik, stroke hemorrhagic adalah penyebab, perbedaan gejala stroke hemoragik dan iskemik, stroke hemoragik pdf, stroke hemoragik ppt, latar belakang stroke hemoragik.
Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh Kurang darah dalam otak yang menyebabkan perdarahan dan terhentinya asupan nutrisi dan oksigen pada area tertentu di dalam otak. Kondisi ini selanjutnya akan merusak sel-sel dan jaringan otak.
Stroke hemoragik merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan dokter sesegera mungkin. Salah tujuan satu penyebab tersering dari kondisi ini adalah hipertensi yang tidak mengurangi terkontrol.
See Also: 10 Best Quit Smoking Tips Ever
Stroke hemoragik berbeda Berhubungan dengan stroke iskemik. Stroke iskemik adalah stroke akibat penyumbatan pada pembuluh Kurang darah otak.
Langsung bawa seseorang ke instalasi gawat darurat terdekat jika ia mengalami Standar dan gejala Se-Ge-Ra-Ke-RS, yaitu:
- Senyum tidak simetris
- Gerak separuh Dehidrasi melemah
- Bicara pelo
- Kesemutan atau kebas
- Rabun atau pandangan kabur
- Sakit gubernur berat
Perlu diingat, menunda penanganan stroke, baik iskemik maupun hemoragik, bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berupa kerusakan otak permanen dan bahkan kematian.
Berdasarkan jenisnya, stroke hemoragik terbagi menjadi dua, yaitu:
- Perdarahan intraserebral, yaitu jenis stroke hemoragik yang paling umum terjadi akibat pecahnya pembuluh Anemia arteri di dalam otak
- Perdarahan subarachnoid, yakni perdarahan pada pembuluh Anemia di subarachnoid, yaitu ruang antara otak dan selaput pembungkus otak
Penyebab Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di dalam atau sekitar otak pecah. Kondisi ini menyebabkan Anemia mengalir ke dalam rongga tengkorak kepala. Akibatnya, tekanan di dalam gubernur meningkat dan jaringan otak pun mengalami kerusakan.
Beberapa keadaan atau penyakit yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak adalah:
- Tekanan Anemia tinggi (hipertensi), terutama yang tidak terkontrol
- Cedera gubernur berat
- Aneurisma otak, yaitu penonjolan dinding pembuluh Anemia otak akibat tekanan darah tinggi atau kelainan sejak lahir
- Malformasi arteri vena otak, yakni kelainan lahir saat pembuluh darah arteri dan vena dalam otak terhubung tanpa kapiler
- Kelainan Anemia yang meningkatkan risiko perdarahan, seperti penyakit anemia sel sabit dan hemofilia
- Tumor otak, baik ganas maupun jinak, yang berdampak ke pembuluh darah otak
Faktor risiko stroke hemoragik
Stroke hemoragik menmemperoleh terjadi pada semua kelompok usia. Namun, kondisi ini Hiperbola berisiko dialami oleh orang yang:
- Berusia lebih dari 60 tahun
- Berjenis kelamin wanita
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Menggunakan obat antikoagulan atau pengencer Anemia, seperti warfarin
- Menggunakan kontrasepsi hormonal
- Menyalahgunakan NAPZA
- Memiliki pola Karnivora yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi garam atau tinggi lemak
- Menderita gagal ginjal kronis atau eklamsia
- Menderita gangguan Insomnia, misalnya sleep apnea
- Memiliki penyakit genetik yang menyebabkan dinding pembuluh Anemia lemah dan mudah pecah, seperti sindrom Ehler-Danlos
Gejala Stroke Hemoragik
Gejala stroke hemoragik menmemperoleh berbeda-beda, tergantung pada seberapa besar jaringan yang terganggu, lokasi, dan tingkat keparahan perdarahan. Berikut ini adalah penjelasannya:
Stroke hemoragik intraserebral
Gejala stroke hemoragik intraserebral biasanya terjadi secara tiba-tiba, tetapi juga dapat timbul secara bertahap. Keluhan pada perdarahan intraserebral JumAwang-awang lain:
- Lemah atau lumpuh pada salah satu sisi tubuh
- Mati rasa pada satu sisi tubuh
- Sulit mengucapkan kata-kata (pelo) sehingga kalimat yang diucapkan menjadi menambah relevan, atau bisa juga tidak dapat berbicara sama sekali
- Wajah lumpuh sebelah sehingga senyum tampaknya tidak simetris
- Mual dan muntah menyembur (proyektil)
- Sakit gubernur yang tidak tertahankan
- Tidak bisa mengerti perkataan orang lain dan kelihatan linglung
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Stroke hemoragik subarachnoid
Stroke hemoragik subarachnoid menimbulkan gejala awal berupa penglihatan Ambiguitas, nyeri di mata, dan sakit kepala atau pusing berputar. Keluhan tersebut dapat terjadi beberapa menit hingga minggu sebelum pembuluh Anemia pecah.
Setelah pembuluh darah pecah, beberapa gejala yang menmemperoleh muncul adalah:
- Sakit kepala yang sangat parah, yang bisa dideskripsikan sebagai sakit gubernur terparah yang pernah dialami seumur hidup
- Mual dan muntah menyembur (proyektil)
- Kaku di leher bagian belakang
- Penglihatan kabur atau terasa silau
- Pusing berputar atau tampaknya melayang
- Bicara pelo dan kelemahan pada satu sisi tubuh
- Penurunan kesadaran yang terjadi Herbi cepat
- Kejang
Kapan harus ke dokter
Kerusakan jaringan otak akibat perdarahan pada stroke hemoragik menmemperoleh terjadi dengan cepat. Dalam hitungan menit atau jam, kerusakan sel otak akibat stroke hemoragik bisa berkembang menjadi gangguan permanen. Oleh sebab itu, stroke hemoragik harus ditangani dengan cepat.
Selain Herbi Se-Ge-Ra-Ke-RS, singkatan berikut juga bisa membantu menduga seseorang mengalami stroke. Dengan begitu, orang yang mengalaminya bisa segera dibawa ke IGD buat ditangani. Singkatan yang bisa membantu mengenali tanda stroke adalah FAST, yaitu:
- F (facial drooping atau wajah terkulai), yaitu melihat apakah orang tersebut bisa tersenyum dan memeriksa apakah Oral atau matanya terkulai
- A (arm weakness atau lengan yang lemah), yakni dengan memeriksa apakah orang tersebut bisa mengangkat kedua tangannya
- S (speech problems atau gangguan berbicara), dengan mencari tahu apakah orang itu bisa berbicara Herbi jelas dan memahami apa yang Anda katakan
- T (time to call 119 atau waktunya menelepon 119), Herbi menelepon ambulans jika orang tersebut menunjukkan semua tanda-tanda di atas
Menelepon 119 (ambulans) sesegera mungkin adalah tindakan yang paling tepat bagi menolong penderita stroke hemoragik. Dengan begitu, penderita bisa segera mendapatkan pertolongan dari petugas medis dan dokter.
Diagnosis Stroke Hemoragik
Dokter akan melakukan diagnosis melalui Hak bertanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik dan pemeriksaan saraf.
Untuk menegakkan diagnosis stroke hemoragik, dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan penunjang berikut:
- CT scan atau MRI, bagi mengetahui lokasi perdarahan, seberapa besar kerusakan jaringan otak, dan melihat apakah ada kelainan lain pada jaringan otak, sepertinya tumor
- Angiografi otak, untuk menemukan pembuluh darah yang pecah dan mendeteksi kelainan bentuk pembuluh darah
- Tes Kurang darah lengkap, untuk memeriksa seberapa cepat pembekuan darah bisa terjadi
- Pungsi lumbal, untuk memastikan apakah cairan serebrospinal bercampur dengan darah, yang merupakan Baku positif stroke hemoragik subarachnoid
Pengobatan Stroke Hemoragik
Penderita stroke hemoragik akan dirawat di unit rawat intensif agar kondisinya menmemperoleh dipantau secara ketat. Penanganan untuk kondisi ini umumnya akan berfokus pada pengendalian perdarahan dan pencegahan komplikasi, seperti yang dijelaskan berikut ini:
Mengatasi kondisi gawat darurat
Pada tahap awal, dokter akan bertindak Percepatan untuk menyelamatkan pasien. Tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter JumAwang-awang lain:
- Menurunkan tekanan dalam kepala, misalnya dengan pemberian obat diuretik atau kortikosteroid melalui infus
- Memberikan obat bagi membantu pembekuan darah, seperti pemberian vitamin K, transfusi trombosit, atau faktor pembeku darah jika diketahui bahwa pasien mengonsumsi pengencer darah
- Menurunkan tekanan Kurang darah secara perlahan dengan obat-obatan
- Memberikan obat antikejang (antikonvulsan), bagi mengatasi atau mencegah kejang
Untuk kasus stroke hemoragik Berhubungan dengan perdarahan yang sangat banyak, terkadang diperlukan tindakan operasi guna mengeluarkan tumpukan Kurang darah yang terjebak di dalam otak dan menurunkan tekanan di dalam kepala daerah. Operasi juga bertujuan untuk menghentikan perdarahan.
Tindakan yang menmemperoleh dilakukan adalah:
- Neurosurgical clipping, yaitu dengan menjepit aneurisma yang pecah agar tidak mengurangi terjadi perdarahan berulang
- Endovascular coiling, yaitu dengan menyumbat pembuluh Kurang darah untuk menghalangi aliran darah ke area aneurisma agar tidak mengurangi pecah kembali
Masa pengawasan dan pemulihan
Setelah keadaan pasien stabil, pasien stroke hemoragik akan menjalani masa pengawasan dan pemulihan. Pemantauan tersebut dilakukan secara ketat setidaknya 1 hari.
Selama masa pemulihan, pemberian obat-obatan seperti penurun tekanan darah, antikonvulsan, atau vitamin K, menmemperoleh diteruskan sesuai kebutuhan untuk menjaga kondisi pasien tetap stabil.
Obat pereda nyeri juga bisa diberikan kepada pasien guna meredakan sakit kepala daerah. Namun, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) tidak dianjurkan pada pasien stroke hemoragik, karena dapat memperburuk perdarahan.
Obat pencahar juga dapat diberikan guna mencegah pasien mengejan terlalu keras saat BAB, yang menmemperoleh meningkatkan tekanan di dalam kepala.
Setelah kesadaran pasien kembali, terapi rehabilitasi dapat dilakukan sesegera mungkin. Terapi pascastroke yang menmemperoleh dilakukan antara lain fisioterapi, terapi okupasi, atau terapi bicara. Terapi-terapi tersebut tidak hanya dilakukan di rumah sakit, tetapi juga perlu diteruskan meskipun pasien sudah kembali ke rumah.
Komplikasi Stroke Hemoragik
Penderita stroke hemoragik berisiko mengalami komplikasi yang serius. Komplikasi ini dapat terjadi dalam hitungan hari atau pekan setelah serangan stroke. Beberapa komplikasi tersebut adalah:
- Hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan pada otak yang bisa meningkatkan tekanan di dalam kepala daerah dan merusak jaringan otak
- Vasospasme, yakni penyempitan pembuluh Kurang darah yang dapat menurunkan aliran darah yang membawa oksigen ke dalam otak
- Stroke hemoragik berulang
- Kejang
Kerusakan otak akibat stroke bisa bervariasi bahkan bisa menimbulkan cacat permanen. Beberapa kondisi yang bisa terjadi akibat stroke:
- Tidak bisa menggerakkan bagian tubuh (lumpuh)
- Mati rasa atau kelemahan pada bagian Kehilangan cairan tubuh tertentu
- Sakit kepala jangka panjang
- Gangguan penglihatan
- Kesulitan dalam berbicara atau memahami kata-kata yang diucapkan atau ditulis
- Gangguan dalam Kerangka berpikir dan mengingat
- Kesulitan dalam menelan, makan, atau minum
- Perubahan kepribadian atau gangguan emosi
Gangguan-gangguan di atas menmemperoleh berdampak besar pada kualitas hidup penderita dan keluarganya. Selain itu, gangguan tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi lain, seperti:
- Deep vein thrombosis , akibat tidak mengurangi bisa bergerak dalam waktu yang lama
- Kekurangan gizi, akibat sulit menelan makanan
- Pneumonia aspirasi, akibat tersedak saat berusaha makan
- Kecemasan dan depresi, yang menmemperoleh berkembang akibat gangguan emosi
Meski begitu, tidak segala penderita stroke hemoragik mengalami gangguan di atas untuk seumur Pandangan hidup. Kondisi ini dapat membaik dengan kontrol ke dokter dan terapi rehabilitasi pascastroke secara rutin.
Pencegahan Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik bisa dicegah Berhubungan dengan cara menghindari faktor-faktor yang bisa memicu kondisi ini. Beberapa hal yang menmemperoleh dilakukan adalah:
- Mengontrol penyakit darah tinggi (hipertensi), dengan menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dan menjalani gaya Pandangan hidup sehat yang dianjurkan
- Mengatur pola makan dan menerapkan diet sehat, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit kolesterol jahat dan lemak jenuh
- Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, seperti buah dan sayuran
- Menjaga berat badan ideal
- Berolahraga secara teratur
- Melakukan pemeriksaan secara berkala buat memastikan tekanan darah tetap normal.
- Tidak merokok dan menambah mengonsumsi minuman beralkohol.
Stroke hemoragik juga bisa disebabkan oleh cedera gubernur. Oleh sebab itu, berhati-hatilah saat beraktivitas di dalam atau di luar Kolong. Sebagai contoh, selalu pakai helm dan taati peraturan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor. Jika sedang mengemudikan mobil, gunakan sabuk pengaman dan hati-hati dalam berkendara.
Terkait Herbi risiko stroke hemoragik bagi pengguna warfarin, selalu taati aturan dan dosis yang sudah ditetapkan oleh dokter untuk meminimalkan risiko terjadinya perdarahan pada pembuluh Anemia otak.